LT Parents, sudah bukan rahasia lagi, tummy time memang memberikan begitu banyak manfaat untuk tumbuh kembang Si Kecil.
Tidak heran para dokter anak sangat menyarankan orangtua untuk memberikan tummy time pada bayinya. Bahkan menurut American Academy of Pediatrics (AAP) bahkan menyarankan untuk memulai tummy time sejak anak masih terhitung baru lahir/newborn.
Namun tidak sedikit lho para orang tua yang bertanya-tanya, apa yang akan terjadi jika Si Kecil kurang tummy time? Ternyata ada beberapa permasalahan yang bisa terjadi saat Si Kecil kurang atau bahkan tidak melakukan tummy time lho.
Mencegah Plagiocephaly atau Kepala Peyang
Tulang tengkorak bayi yang baru lahir masih sangat lunak dan fleksibel, sehingga dapat berubah bentuk jika ada tekanan dalam jangka waktu yang lama, misalnya karena bayi berbaring dengan posisi yang sama dalam waktu yang lama. Hal inilah yang membuat bagian belakang kepala atau salah satu sisi kepala bayi yang seharusnya bulat berubah menjadi peyang atau datar.
Meski tidak memengaruhi perkembangan dan fungsi otaknya, kepala bayi peyang dapat menyebabkan bentuk wajahnya menjadi tidak simetris.
Membantu Pengembangan Otot
Saat Si Kecil posisi tengkurap atau tummy time, maka ia akan terangsang untuk mengontrol gerakan leher dan kepalanya agar lebih baik. Karena tiap bayi baru lahir memiliki torticollis atau otot leher bayi yang kencang dan membuat bayi sulit menoleh. Saat tummy time, ini mampu merilekskan otot lehernya.
Melatih Koordinasi Tangan dan Mata
Paling menyenangkan sesi tummy time bagi Si Kecil adalah saat bermain. Moms dapat meletakkan berbagai benda atau mainan di dekatnya untuk untuk memotivasi Si Kecil untuk meraih benda-benda tersebut. Aktivitas ini akan membantu melatih koordinasi antara tangan dan matanya, yang nantinya akan berguna sebagai kemampuan dasar saat sekolah seperti menulis, menggambar, menggunting dan sebagainya.
Merangsang Kemampuan Motorik Dasar
Dari posisi tengkurap, Si Kecil biasanya akan mencoba melakukan gerakan lainnya, seperti membalikkan badan, menggeser, hingga berguling. Ini akan merangsang berkembangnya kemampuan motorik dasar berikutnya, seperti duduk, merangkak, hingga berdiri dan berjalan.