Tantrum Pada Anak Bukan Penyakit!

Tantrum Pada Anak Bukan Penyakit!

May 23, 2025

Pernah nggak sih Parents mengalami anak yang tiba-tiba menangis kencang, lempar mainan, atau guling-guling di lantai kayak lagi ikut audisi drama? Itu tandanya Si Kecil lagi merasakan yang namanya tantrum! 

Meski kadang bikin kepala cenat-cenut, tantrum itu bukan penyakit ya parents! Tantrum merupakan kondisi dimana Si Kecil meluapkan emosinya saat mereka belum bisa ngomongin perasaannya dengan jelas. Bisa karena capek, lapar, atau frustasi gara-gara nggak dikasih es krim. Jadi, bukan karena mereka “nakal” atau “bermasalah”.

Faktanya, tantrum itu bagian normal dari tumbuh kembang. Otak Si Kecil masih belajar cara mengatur emosi dan kontrol diri. Justru ini tanda bahwa mereka lagi berkembang, meski caranya kadang bikin parents pengen ikut teriak juga! 

Yang penting, bukan menghilangkan tantrumnya, tapi bagaimana respon parents saat itu terjadi. Karena dari situlah Si Kecil belajar cara menghadapi tantrumnya. Tenang, tantrum bukan bencana. Cuma proses Si Kecil menuju pribadi yang lebih besar.

Penyebab Tantrum yang Umum Terjadi

Agar lebih siap menghadapi Si Kecil saat sedang tantrum, penting bagi kita sebagai orang tua untuk memahami beberapa penyebab umum yang sering menjadi pemicu perilaku tersebut. 

Menariknya, kalau kita melihat dari teori iceberg, tantrum sebenarnya hanyalah “puncak gunung es” yang terlihat di permukaan. Di bawahnya, ada berbagai emosi dan kebutuhan yang belum bisa mereka ungkapkan dengan jelas.  Berikut beberapa penyebab umum tantrum yang perlu diketahui:

  1. Lapar atau lelah

Saat Si Kecil mengalami lapar dan lelah, ini kombinasi paling berbahaya! Kalau perut kosong atau tubuh sudah lelah, emosi Si Kecil bisa gampang meledak.

  1. Frustasi karena belum bisa mengungkapkan keinginan

 Mereka sudah tahu apa yang diinginkan, tapi belum bisa ngomongin dengan jelas. Akhirnya mereka jadi gampang emosi atau tantrum

  1. Tidak mendapatkan apa yang mereka mau

Misalnya saat mereka lagi pengen mainan atau permen tapi tidak terkabul, ini sering banget jadi pemicu tantrum.

  1. Cari perhatian

Kadang tantrum jadi cara mereka bilang, “Hey, perhatiin aku dong!”

  1. Perubahan suasana atau lingkungan yang bikin nggak nyaman

Saat Si Kecil pergi ke tempat baru, tempat dengan suara bising, atau terlalu ramai, ini bisa bikin Si Kecil stres sehingga lebih mudah tantrum 

Jadi, tantrum itu bukan karena Si Kecil nakal, tapi karena mereka lagi struggling dan belum tahu cara lain buat nunjukin perasaannya, parents! Sebelum Si Kecil bisa mengelola emosinya sendiri, mereka perlu bantuan dari Parents untuk menenangkan dan memahami perasaan mereka. Lewat proses ini, Si Kecil akan belajar lebih banyak tentang keterampilan sosial-emosional atau SEL yang sangat penting untuk perkembangan mereka saat besar nanti. 

Tips Menghadapi Anak yang Sering Tantrum

Tenang, Parents! Kabar baiknya, tantrum bisa dikurangi kalau anak paham dan bisa mengenali perasaan mereka sendiri. Nah, di sinilah pentingnya pengenalan emosi sejak dini. Yuk, kita bahas tips-tips mudah cara menghadapi anak lagi tantrum.

  1. Ajak Si Kecil Kenal & Ngobrolin Emosi Sejak Dini

Kadang Si Kecil tantrum karena mereka bingung dengan apa yang mereka rasakan. Coba bantu mereka paham dan beri nama buat perasaannya, seperti “Oh kamu lagi marah ya?” atau “Sedih karena mainannya rusak?”.  Parents bisa kenalkan Emomo Emotion Cards yang bisa membantu Si Kecil kenal dengan emosi-emosi dasar seperti senang, marah, takut, sampai gugup.

  1. Alihkan Perhatian Saat Tantrum Baru Mulai

Kalau anak mulai terlihat “panas”, langsung alihkan perhatian mereka ke hal lain. Bisa lewat cerita, mainan, atau aktivitas seru. Aktivitas ini bisa bantu anak “lupa” sama hal yang bikin kesal dan pelan-pelan tenang lagi.

  1. Hindari Hukuman Fisik, Pilih Pendekatan Empati

Pukulan atau bentakan mungkin bikin Si Kecil diam, tapi nggak bikin mereka ngerti kenapa harus tenang. Respon yang penuh empati jauh lebih efektif dalam jangka panjang. Gunakan momen setelah tantrum buat ngobrol bareng Si Kecil dan membicarakan emosi apa yang mereka rasakan.

  1. Gunakan Aktivitas Sensorik buat Menenangkan

Waktu tantrum, Si Kecil butuh cara buat nenangin diri. Aktivitas yang melibatkan indra bisa bantu loh, seperti menarik bagian buku, merasakan tekstur, atau cuma duduk dan fokus sama cerita. Pakai aja fitur interaktif di buku Hedgehog Bad Hair Day. Buku ini punya fitur yang bisa ditarik, diraba, dan dilihat warna-warninya  pas banget buat bantu anak pelan-pelan balik ke “zona tenang”.

Kesimpulannya

Selain kita harus mengetahui penyebab tantrum dan cara mengatasinya, penting juga lho ngenalin emosi ke anak sejak dini. Karena anak kecil belum mengerti gimana cara nunjukin atau ngomongin perasaan mereka. Jadi kalau mereka marah, sedih, atau kecewa, seringnya langsung meledak, alias tantrum! Nah, kalau anak tahu nama emosinya, mereka jadi lebih gampang menyampaikan apa yang mereka rasakan tanpa drama. Selain itu, pengenalan emosi juga bantu mereka belajar mengatur perasaan, ngerti perasaan orang lain, dan tumbuh jadi anak yang punya empati.

 



More articles