- Membandingkan Nilai Anak dengan Teman-temannya
Melihat anak berhasil mendapatkan yang mereka Anda harapkan tentu menjadi sebuah kebanggaan untuk Anda. Namun, apa yang terjadi bila ia mendapatkan hal yang tidak sesuai dengan harapan Anda?
Satu hal yang sering dilakukan orangtua adalah membandingkan nilai anak dengan teman-temannya ketika nilai yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan.
Saatnya hentikan sikap ini Moms! Tujuan Anda mungkin ingin memacu semangat Si Kecil, namun terkadang sikap seperti ini justru membuat Si Kecil berkecil hati dan kehilangan kepercayaan diri lho!
- Terlalu Memanjakan Si Kecil
Prilaku Si Kecil sering terlihat menggemaskan membuat semua orangtua rela berkorban apapun untuk memenuhi segala kebutuhan mereka. Salah satu bentuk cinta dan kasih sayang yang sering ditunjukan oleh orang tua kepada anaknya yakni berusaha memenuhi segala kebutuhan anaknya, baik dalam bentuk materi, perhatian dan kasih sayang.
Namun, memanjakan Si Kecil secara berlebihan juga ternyata memberikan pengaruh kurang baik pada karakter mereka.
- Memaksakan Kehendak Sendiri
Memaksa kehendak orangtua yang dianggap baik untuk dijalani anak ternyata mampu merusak watak dan karakter anak. Padahal, tidak selamanya baik menurut orangtua itu disukai anak. Biarkan anak mengutarakan apa kehendak yang ingin ia jalani, lalu Anda bisa mengajaknya berdiskusi.
Jika dianggap tidak baik, beri mereka contoh-contoh akibat yang kemungkinan bisa terjadi. Hal ini juga bisa membangun sikap keterbukaan anak pada orangtua.
- Menunda Kemandirian Anak
Memang ada ketakutan pada orangtua untuk melepas anaknya mandiri, seperti berangkat ke sekolah sendiri ataupun membeli sesuatu di warung dekat rumah. Banyaknya, tindak kejahatan yang melibatkan anak sebagai korban memang memberikan kekhawatiran. Namun, bukan berarti sikap “melindungi” tersebut baik untuk anak.
Sikap seperti ini bisa menunda kemandirian pada anak dan membuatnya menjadi sangat bergantung kepada orangtua dan takut bertemu dengan orang baru. Jangan sampai anak memupuk cara pandang yang salah seperti ini yang akan terbawa sampai dewasa dan merusak wataknya.
- Menggunjingkan Orang Lain di Depan Anak
Sebisa mungkin, hindari bergunjing atau membicarakan kejelekan orang lain di hadapan anak. Anak mungkin tampak tak mengerti, tapi mereka tetap memperhatikan Anda.
Saat Anda berbicara negatif tentang orang lain, misalnya: “tetangga depan rumah itu orangnya galak!”, “temanmu itu badannya bau banget”, dan sebagainya. Omongan seperti itu bisa menciptakan persepsi negatif dalam pikiran anak.